Siklus akuntansi perusahaan adalah proses membuat laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Pada umumnya siklus akuntansi selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan perusahaan yang dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup dengan jurnal penutup atau sampai pada jurnal pembalik.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai siklus akuntansi untuk perusahaan dagang. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang dari pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang. Sebagai contoh yang biasa kita temui adalah toko kelontong dan supermarket. Kegiatan kedua jenis usaha ini adalah membeli barang kebutuhan sehari-hari dari pemasok dan menjual kembali kepada konsumen. Siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan kemudian secara periodik dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar.
12 Tahapan Pada Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Identifikasi Transaksi Jurnal Umum
Tahap siklus akuntansi yang pertama adalah dengan cara mengidentifikasi transaksi yang terjadi pada perusahaan dan melibatkan semua akun. Contoh transaksi perusahaan dagang biasanya adalah transaksi penjualan barang dagang. Sebagai penjual Anda telah menyerahkan barang dagang serta sudah memperoleh uang atas pembayaran dari pembeli. Maka transaksi seperti ini bisa kita identifikasikan sebagai transaksi penjualan secara tunai.
Jurnal Khusus
Bagi perusahaan yang mempunyai transaksi sedikit, mungkin bisa saja hanya menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksinya. Namun, bagaimana jika transaksinya sangat banyak? Pasti akan sulit untuk mengelompokkannya, sehingga membutuhkan jurnal khusus sebagai buku jurnal yang menjadi wadah untuk transaksi-transaksi tertentu. Penggunaan jurnal khusus dapat mengefisiensikan waktu, tenaga, dan biaya. Jenis-jenis jurnal khusus diantaranya jurnal penerimaan kas, pengeluaran kas, pembelian, dan penjualan.
Buku Besar Pembantu
Setelah jurnal khusus dibuat untuk mencatat transaksi tertentu, perusahaan dagang pada umumnya juga membuat buku besar khusus atau biasa disebut dengan buku besar pembantu. Buku besar pembantu adalah bagian dari buku besar umum yang bertujuan untuk merinci lebih lanjut data dalam satu akun. Pencatatan dari beberapa akun tertentu (akun piutang dan akun utang) kemudian dijadikan dasar informasi dalam menyusun neraca saldo perusahaan dagang.
Posting ke Buku Besar
Tahap selanjutnya adalah memindahkan data dari jurnal umum ke dalam buku besar. Selain dari jurnal umum, informasi data buku besar untuk perusahaan dagang juga diambil dari jurnal khusus. Peristiwa ini disebut dengan posting buku besar.
Laporan Harga Pokok Penjualan
Bila perusahaan dagang menerapkan metode pencatatan secara perpetual (fisik), secara otomatis besarnya harga pokok barang yang terjual bisa ditentukan saat terjadi penjualan sehingga saat membuat jurnal penjualan sekaligus mencatat harga pokok penjualan. Namun perhitungan HPP tetap dianggap sebagai komponen dari laporan laba rugi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
Membuat Neraca Saldo
Informasi yang digunakan untuk membuat neraca saldo adalah berasal dari buku besar yaitu setiap saldo akhir pada setiap akun-akun. Posisi debit dan kredit harus balance, jika tidak balance artinya ada kesalahan saat mencatat dari buku besar.
Jurnal Penyesuaian
Pembuatan jurnal penyesuaian adalah akibat dari terjadinya transaksi yang berpengaruh kepada sejumlah akun perusahaan dan terkadang memunculkan kehadiran akun baru. Contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang biasanya adalah sewa toko yang sudah jatuh tempo.
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Tahap selanjutnya adalah penyesuaian neraca saldo dengan jurnal penyesuaian yang menghasilkan neraca saldo setelah disesuaikan (adjusted trial balance).
Menyiapkan Laporan Keuangan
Tahap berikutnya adalah pembuatan laporan keuangan. laporan keuangan di buat dengan tujuan memudahkan pencarian informasi mengenai posisi keuangan perusahaan seperti keadaan harta, utang, dan modal perusahaan. Informasi yang digunakan pada laporan keuangan berasal dari neraca saldo setelah disesuaikan.
Membuat Jurnal Penutup
Setelah menyiapkan laporan keuangan, tahap selanjutnya adalah membuat jurnal penutup dari akun-akun yang terdapat di laporan laba rugi yaitu akun pendapatan dan biaya.
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Tahap ini adalah penyesuaian antara neraca saldo dengan jurnal penutup. Mengapa perlu disesuaikan? Karena untuk mencatat kembali akun-akun yang telah berubah baik saldo ataupun akunnya.
Jurnal Pembalik
Pada kondisi tertentu tidak perlu dibuat jurnal pembalik karena jurnal pembalik dibuat hanya untuk akun tertentu saja. Misalnya untuk transaksi pendapatan yang diterima di muka, di mana pada saat penjurnalan dicatat sebagai pendapatan atau untuk transaksi biaya yang dibayar di muka (piutang).
Itulah beberapa tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan dagang.
Konsultasikan keluhan keuangan bisnis anda pada kami, siap membantu apapun kendala keuangan anda. Kami menyediakan berbagai macam jasa keuangan diantaranya :
- Jasa Pembukuan dan Jasa Akuntansi /Accounting Services
- Jasa Penyusunan Laporan Keuangan
- Jasa Audit/ Atestasi/ AUP (Rekanan Kantor Akuntan Publik Terdaftar)
- Jasa Konsultasi Manajemen & Keuangan/ Financial Management Services
- Jasa Konsultasi Perpajakan/ Tax Services
- Penjualan Software Accounting & Kasir (POS) Offline dan Online
- Jasa Pelatihan (Training Akuntansi dan Software Akuntansi/ Kasir)